untuk teman-teman...
mohon maaf atas salah dalam ucapan
bercanda yang berlebihan
dan semua yang tidak menyenangkan
semoga kita semua bisa kembali bertemu dengan
Ramadhan tahun depan..
Ada sedikit perubahan di blog ini, cuma desain kulit aja sih dan ada beberapa tulisan yang udah ngga layak tayang. Selebihnya, masih banyak jalinan kata yang bisa dicari maknanya... (cari terusss ampe mabok)hahahahaha
Hal yang pasti, gw akan terus menulis. Selama masih bisa membaca dan berkarya, selama itu pula gw akan terus belajar dengan merangkai kata (yang semoga bisa bermakna). Tulisan-tulisan di blog ini, semuanya asli tulisan gw. Ada permainan yang bisa diikuti oleh semua pengunjung blog. Seperti dalam novel Memoar of A Geisha yang baru gw baca, permainannya adalah menebak mana yang benar dan mana yang bohong. Mana tulisan yang merupakan pengalaman gw atau pengalaman teman gw. Mana yang nyata mana yang maya. Ngga usah terlalu dipikirkan, bisa jadi semua hanya fiksi.
Gw ngga menganut genre tulisan mana pun, gw menulis apa yang gw ingin tulis. Ngga mengkhususkan diri pada penulisan jurnalistik, puisi atau prosa. Kalaupun itu semua hanya membuat blog ini menjadi seperti trash bin, ngga apa2. Gw membuat blog ini hanyalah sebagai salah satu pemenuhan dari Hirarki Kebutuhan Manusia Maslow, yaitu kebutuhan untuk Aktualisasi Diri. Walaupun, faktanya saat ini gw belum bisa memenuhi sendiri kebutuhan lain yang letaknya lebih rendah pada hirarki.
Monday, October 30, 2006
Kabar setelah Ramadhan, tentang blog, tentang semua
Posted by
aNaNDiTa
at
11:41 AM
1 comments
Bad Mood
Ruangan ini, suasana ini, bahkan suara tawa kita
Lewat tatap mata kita berbicara
Karena lidah kita sudah tak sanggup berkata
Suatu tanya bermain dalam benakku
Salahkah aku? Salahkah kamu?
Jujur, aku tak kuasa menjawabnya
Kita memang berbeda dalam semua
Hanya Rasa yang pernah mempersatukan kita
Namun ketika Rasa sudah tiada
Maka tiada lagi yang tersisa
Antara kita sekarang
Hanya ruang hampa yang tiada akhirnya
Posted by
aNaNDiTa
at
11:33 AM
1 comments
Wednesday, August 09, 2006
untitled
Aku memilih untuk melanjutkan hidupku. Apapun yang terjadi kemarin, hal itu tak akan dapat menghentikan langkahku.
Tidakkah kau sempat bersedih?
Aku memilih untuk tidak merasakan kesedihan itu.
Kau tidak bersedih?
Kau kira aku bukan manusia? Kau kira aku tidak bisa merasakan kesedihan? Ya tentu saja aku sedih. Aku bahkan menangis. Sekarang kau bisa yakin, ya aku memang manusia biasa. Dua puluh satu tahun persahabatanmu denganku, pasti selama itu pula kau menunggu untuk melihatku menangis.
Tapi kemana Akal yang kau agung-agungkan sejak dulu?
Akal meninggalkanku sejak detik pertama pertemuanku dengan Dia. Ketika Dia pergi, aku memilih untuk meninggalkan Hati di tempat kami berpisah. Selangkah setelah aku berjalan, aku bertemu kembali dengan Akal. Aku berlutut di depannya dan memohonnya untuk tidak pernah tinggalkan aku lagi.
Bagaimana dengan Hati, tidakkah dia pernah menyusulmu?
Satu hal yang belum kuceritakan padamu, aku tidak sekedar meninggalkannya, aku mengikatnya, sehingga dia tidak pernah bisa menyusulku.
Hati pasti merasa kesepian...
Hati bukan teman yang baik. Hati cemburu pada Akal yang selalu menjadi kawan baikku. Ketika Dia bertemu denganku, rupanya saat itulah Hati melancarkan rencananya. Hati menguasaiku dan entah bagaimana mengusir Akal keluar dari diriku.
Kau tidak sempurna lagi...
Lebih baik begitu daripada merasakan lagi apa yang pernah kurasakan.
Akal tidak selalu baik padamu...
Setidaknya dia selalu mengajakku berdiskusi mengenai segala sesuatu. Dia tidak pernah memaksaku untuk melakukan sesuatu, dia tidak pernah mencoba menguasaiku.
Bukan dirimu yang berbicara saat ini..
Aku bahkan tidak dapat mengenali diriku lagi, tapi itu tidak menjadi masalah. Akal tidak akan mencelakakanku.
Apa kau bisa yakin?
....
Tidakkah kau merindukan Hati?
Tidak!!
Sedikitpun?
.....
.....
.....
Aku sudah lupa tempat dimana aku mengikatnya...
Inginkah kau kutemani mencarinya?
Dan kembali melewati jalan itu maksudmu?! Tentu saja tidak!
Kau akan tidak sempurna selamanya...
Kuambil resikonya. Lebih baik daripada kembali ke sana. Aku sudah berjalan sejauh ini, tidakkah itu hanya membuang-buang waktuku saja? Aku tidak mau kembali ke sana...
Lalu bagaimana dengan Hati?
.....
.....
Seseorang akan menemukannya, membebaskan ikatannya dan mempertemukanku kembali dengan Hati. Suatu hari nanti (berdoa)
Posted by
aNaNDiTa
at
3:14 PM
0
comments
Sunday, May 21, 2006
Juice dan Air Putih
Suatu ketika, saya memesan juice untuk melepas dahaga saya siang itu. Pada hari yang panas dan segala sesuatu terasa mengisap cairan yang tersisa, tampaknya hanya juice yang bisa mencegah saya mengalami dehidrasi. Segelas juice untuk melepas dahaga di hari yang panas, alangkah nikmatnya.
Berhadapan dengan segelas juice yang sekarang menjadi milik saya, saya tersedot ke dalam suatu pengembaraan pikiran. Teman-teman saya, seperti kebanyakan orang, seringkali meminta juice untuk menyegarkan kerongkongannya. Juice, tidak dapat dipungkiri, memang menyegarkan. Tersedia dalam berbagai rasa, seringkali disajikan dalam keadaan dingin, segarnya terasa lama bahkan hingga beberapa jam setelah diminum.
Namun juice tidak seperti air putih. Juice bukan minuman yang tepat untuk diminum dalam segala keadaan. Saya meminum juice untuk waktu tertentu saja. Sisanya, untuk menjaga organ-organ saya tetap hidup, saya memilih air putih. Betapapun menariknya juice, sesungguhnya air putih adalah teman saya yang paling setia. Air putih yang selalu membuat lidah merasakan rasa “netral” yang menjadikan saya siap mencecap rasa lain yang beraneka ragam. Juice secara otomatis meninggalkan rasa manis, namun saya tak suka mencecap rasa manis terus menerus.
Istimewanya juice. Betapa dibutuhkannya air putih. Saya membutuhkan keduanya. Memang menarik menganalisis peran segelas juice, namun betapa besar gunanya air putih. Untuk menemani hidup sehari-hari, saya jelas lebih memilih air putih ketimbang juice.
Namun segelas juice yang nyata masih jauh lebih berharga daripada air putih yang berasal dari oase yang maya. Oase yang tak lain hanyalah fatamorgana di tengah Sahara. Tampak menyegarkan, namun tak pernah nyata. Sebesar apapun upaya untuk mencapainya.
Posted by
aNaNDiTa
at
1:41 PM
3
comments
The most vulnerable point of Achilles
Achilles, pahlawan dari zaman perang Troya, kuat melawan prajurit mana pun. Siapa pun. Tangguh dalam perang apapun. Achilles, mendapatkan kekuatannya setelah ditenggelamkan terbalik pada sungai (sungai entah apa saya lupa), oleh ibunya ketika bayi. Mata kakinya yang tidak ikut terendam dalam sungai, menjadi bagian terlemah dari dirinya. Pada mata kaki itulah, ibunya menumpu berat tubuh Achilles kecil.
Seorang teman bercerita, kadang dia merasa seperti Achilles. Dia yakin dulu ibunya merendam dirinya pada sungai yang sama seperti ibu Achilles merendam anaknya. Mungkin belajar dari pengalaman orang lain, ibu teman saya itu merendam anaknya dengan posisi yang berbeda. Alih-alih menenggelamkan dengan posisi terbalik, teman saya direndam seluruh tubuhnya, dalam posisi telentang. Karena itulah, dia merasa kuat dan berani melakukan hal apapun juga. Namun, tampaknya ibunya menenggelamkan dia hanya sebentar. Sepertinya air sungai belum cukup meresap ke organ-organ dalam tubuhnya. Her heart became her vulnerable point since that.
Itukah sebabnya hatinya terlampau rapuh? Terlampau sensitif sehingga luka sedikitpun dapat melemahkannya?
Posted by
aNaNDiTa
at
1:33 PM
1 comments
Saturday, April 15, 2006
Penelitian di ibukota...aiiihh
15 April 2006
Dua minggu belakangan ini, saya menjajal pengalaman sebagai anak kost. Tempat ngekost nya pun ngga tanggung-tanggung, di Sunter, ibukota sono. Akhirnya lengkaplah pengalaman saya sebagai mahasiswa, bisa ngekost juga meskipun dilakukan pada tingkat akhir perkuliahan.
Ngekost ini dilakukan dalam rangka pemenuhan syarat jadi sarjana. Oh well apa lagi? Skripsi tentu saja. Skripsi ngapain juga jauh-jauh ke pinggir ibukota? Tadinya malah lebih jauh lagi rencananya, pengen ngerjain skripsi di bekas ibukota Indonesia Yogyakarta. Tapi karena keterbatasan peneliti, lokasi penelitian pun akhirnya di sini ajah.
Penelitian ini sekaligus membawa kepada pengalaman magang di suatu perusahaan besar beromzet trilyunan pertahun. Saat ini saya memang jadi karyawan magang di salah satu raksasa industri Indonesia. Menyenangkan rasanya bisa melihat proses yang terjadi dalam such a big company like this. Melihat sibuknya mereka bekerja, saya merasa tertantang ingin merasakan. Mendengar selentingan jumlah gaji yang mereka dapat, makin inginlah bisa kayak gitu. Tapi mendengar bahwa sebagian dari mereka kehilangan waktu bersosialisasi dengan teman dan keluarga, kehilangan waktu membaca dan nampak seperti budak pekerjaan, miris juga rasanya. Untuk hal terakhir ini, saya bersyukur pernah jadi mahasiswa.
Satu pengalaman menarik terjadi pada minggu pertama saya magang. Hari itu ada training untuk Penyelamatan Diri pada Keadaan Darurat gitu deh. Sore itu, saya dan teman-teman baru saja datang dari lokasi penelitian. Setibanya di kantor, rupanya ada kegiatan flyingfox di lantai 5, tempat divisi saya berada. Wuuw... teman saya dari UGM ngajak untuk nyoba! Tertantang dong??!! Iyalah, pantang bagi Sanguinis Koleris menyerah begitu saja. OK ikutan!!
Hasilnya bisa dilihat pada foto yang saya lampirkan berikut hihihi...
FYI (for your information), hingga saat saya mengetik ini, rasa takut ketinggian yang saya idap belum hilang sepenuhnya, meskipun alhamdulillah sudah berkurang. Kemarin saja, saya masih naik eskalator sambil pegangan karena takut eskalatornya tiba-tiba rubuh dan .......... (terlalu imajinatif).
Posted by
aNaNDiTa
at
11:32 AM
0
comments
Makrab GA
13 Maret 2006
Huhuhu...Makrab yang menyenangkan! Kemarin terlalu cape sampai ga kuat untuk nyalain komputer dan nulis ini.
Yeah kemaren emang ada malam keakraban Pengurus GA bersama Rimpala (Rimbawan Muda Pecinta Alam) sebagai bintang tamu. Ngga banyak c yang ikutan, tapi udah cukup untuk meramaikan kampung Cibatok yang sepi itu. Makrabnya dilaksanakan di rumah Ipank di cibatok, Pamijahan. Rumah itu sehari-hari emang kosong dan cuma ada perabotan makan, tikar dan bantal. Bahkan ledeng pun nggak ada! Jadilah kami berbagi air sumur dengan si kodok (namanya jadi Air Kodok).
Sebenarnya emang acara ngga di-plot untuk ngasih pelatihan jurnalistik dan motivation training dan semacamnya. So, the main reason why we organize this night is to prepare tha organization about our leaving. Di Minggu dini hari itulah pertama kali Ipank ngomongin rencana untuk turun jabatan. Memang sudah waktunya kan? Masa mau bikin rezim di sini...
Setelah curhat-curhat mengenai GA selama ini, berbagi ide mengenai rencana yang akan dilakukan untuk memajukan GA, akhirnya kami voting untuk menentukan kandidat yang akan maju ke Pemilihan Pimum. Tersebutlah dua nama calon : Adhi dan iin. Nanti bakalan diadain pemilihan yang melibatkan pengurus yang lebih banyak, mudah-mudahan sih bakalan ada nama calon lain. Biar seru kampanyenya.
Minggu pagi, siang dan sorenya, ada acara outbond. Instrukturnya bintang tamu dari Rimpala itu. Lumayan melelahkan, tapi menyenangkan. Akhirnya setelah bertahun-tahun mengenal apa itu flyingfox, baru kali ini gw berani coba. Biarpun menurut Adhi ngga tinggi-tinggi amat (karena anak Rimpala biasa pake yang lebih tinggi), gw anggap kemarin itu udah sebuah prestasi untuk gw. Iyalah, orang-orang kan nggak tau segimana takutnya gw ketika berada di ketinggian. Jangankan menara bambu yang ngga ada pegangannya gitu, eskalator aja yang jelas bentuknya dan jelas jatuhnya kemana, hingga kini gw masih ngga bisa naik turun eskalator tanpa berpegangan. Berdiri tegak pun nggak bisa. Fiuuhh...
Inti dari acara ini sesungguhnya supaya kami saling mengenal satu sama lain, menumbuhkan kecintaan terhadap organisasi dan memberikan satu momen untuk dialami bersama. Sebuah tujuan yang mulia namun gw skeptis hal semacam itu bisa tercapai hanya dalam satu momen, tapi gw sepakat pada diri sendiri untuk mendefinisikan acara ini sebagai salah satu tahapan mewujudkan tujuan tersebut.
Semoga makrab ini tidak menjadi momen yang lain, yang jadi pengalaman menyenagkan untuk kemudian berakhir sebagai kenangan indah. Gw berharap semoga momen ini bisa mengawali lahirnya GA yang baru, yang mapan berdiri pada kakinya, dan berkembang di atas pondasi yang telah kami bangun pada awal kepengurusan dua tahun lalu.
read more from my post...
Posted by
aNaNDiTa
at
11:27 AM
0
comments
Energetic
Dalam sebuah percakapan iseng, saya dan Jaiko mencetuskan sebuah ide untuk mendirikan klub Cewe Single dan Produktif. Klub ini –belum dapat nama yang tepat- seperti di kalimat sebelumnya, ditujukan bagi para cewe yang single, produktif dan happy. Jaiko sempat mengusulkan nama Energetic, tapi kami belum mencapai kesepakatan tentang ini.
Beberapa rumusan definisi operasional yang kami gunakan adalah :
1.Klub : asosiasi yang beranggotakan orang tertentu yang memiliki ketertarikan yang sama terhadap suatu topik dan secara berkala melaksanakan pertemuan untuk melakukan aktivitas tertentu,
2.Cewe : manusia yang dilahirkan dengan kromosom XX (bukan manusia yang wannabe cewe), lihat kamus biologi untuk mendapatkan deskripsi ini (yup, kami memang rada-rada feminis),
3.Single : tidak terikat pada suatu hubungan romantis berupa percintaan dengan lawan jenis, baik dalam bentuk pacaran, pernikahan, ataupun kumpul kebo (karena manusia tidak selayaknya tinggal di kandang). Konsep single yang kami gunakan berbeda dengan jomblo yang lazim diucapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Perbedaan ini adalah pada pihak yang menginginkan keadaan tersebut. Seperti anda tahu, jomblo merujuk pada keadaan ‘sendirian, ingin pacaran tapi ngga bisa’. Sedangkan single adalah orang yang ‘memilih untuk sendiri, namun tidak menutup kemungkinan melepas status single sewaktu-waktu (karena menganggap ada orang lain yang mau)’,
4.Produktif : menggunakan waktu yang dimiliki untuk melakukan kegiatan yang berguna, menghasilkan sesuatu untuk kesenangan jasmani maupun rohani
Lalu, apa tujuannya kami mendirikan klub seperti ini? Ide untuk mendirikan klub ini berangkat dari keprihatinan terhadap beberapa kawan kami yang terlihat desperate menyikapi hidup karena tidak kunjung punya pacar. Kami ingin menularkan ide bahwa masih banyak hal menyenangkan di dunia ini! Alangkah sia-sianya masa kuliah kalau cuma mengharap kebahagiaan pada hal yang satu itu saja. Padahal kita masih bisa berorganisasi, memenangkan Lomba PKM, menjadi Asisten Dosen, bikin usaha pembuatan aksesoris atau berkarir sebagai Pers Mahasiswa. Itu semua adalah hal yang menyenangkan dan membuat kita menggunakan waktu dengan lebih produktif.
Kami juga punya ide untuk memberikan konseling untuk kawan-kawan yang memang punya masalah dalam percintaan. Klub ini bukan klub yang teramat eksklusif, jadi siapa pun yang memenuhi syarat bisa bergabung.
Kami ngga anti pacaran kok, buktinya kami punya peraturan : keanggotaan dalam klub ini berakhir bila anggota memutuskan untuk mengakhiri masa single-nya ;-) Hahaha ...
“Just enjoy this life!!” (Anandita, 2005)
Posted by
aNaNDiTa
at
11:07 AM
0
comments
Saturday, April 08, 2006
Flying fox di gedung Astra
hehehe....mu pamer..
ini lho salah satu acara magang di Astra itu..
ini bukan cuma sekedar pembuktian ke Koleris-an gw (ga mau kalah) ataupun sanguinis-an gw (banci panggung) lho, ini untuk.....
....mencoba menaklukkan rasa takut ketinggian yang membebani gw selama ini, selebihnya emang tertantang oleh ledekan orang2 di sana..
Posted by
aNaNDiTa
at
10:19 AM
0
comments