Tuesday, October 18, 2005

orang yang kayak gimana?

16 Oktober 2005

Topik kali ini di area Bogor Midnite Agri FM : Apa sih yang Anda lihat dari seseorang ketika menentukan untuk memulai suatu hubungan?

Situasinya berbeda untuk setiap hubungan. Well, kita tidak bisa memaksakan persyaratan yang sama untuk kondisi berlainan bukan? Singkatnya jawaban saya seperti ini.

Untuk menjadi rekan kerja : ini mungkin yang paling simpel. Punya semangat dan keterampilan yang bisa melengkapi diri saya. Punya motivasi untuk sukses bersama-sama, pasti.

Untuk teman/sahabat : dia nyaman bersama saya. Adakalanya orang berharap dekat dengan seseorang yang selalu baik, pengertian, pemberi perhatian dan hal-hal mulia semacamnya. Saya mungkin tidak seperti itu. Biarlah semua orang hidup dengan karakteristiknya masing-masing. Saya tidak akan mencoba mengubah seseorang hanya supaya saya nyaman berteman dengan orang itu. Kalau dia pemarah, biarlah tetap pemarah. Kalau dia pada dasarnya sinis, mungkin memang sulit untuk diubah, ya? Karena itu saya tidak merasa berteman dengan seseorang yang gay atau playboy atau musuhnya teman menjadi suatu pantangan. Pada dasarnya bila orang itu merasa nyaman berinteraksi dengan saya dan ada hal yang bisa kami bagi bersama, bagi saya itu sudah cukup. Mudah-mudahan tidak terlalu berlebihan.

Pacar : Yang dilihat pertama kali (dan kemudian menjelma menjadi persyaratan utama) jelas adalah kenis kelamin. Saya tidak akan berpacaran dengan manusia yang bisa bertukar pakaian dalam dengannya, tentu saja. Semoga saya tetap normal (dalam hal orientasi seksual) hingga kapanpun juga. Bila hal ini dianggap berlebihan, maka saya memandangnya sebagai suatu hal yang realistis mutlak. Setelah jenis kelamin, maka kepribadian menjadi hal penting lainnya. Bila satu kata named personality dapat dijabarkan menjadi rangkaian makna yang lebih luas, maka penjabarannya adalah : intelegensia, sikap terhadap sesuatu, dan hal-hal lain yang bahkan saya tak tahu (sebenarnya apa saja sih hal yang bisa dimasukkan ke dalam folder bernama ‘kepribadian’??). Hm.. mungkin yang ini intinya pada apakah kami berdua bisa SAMA-SAMA merasa nyaman dalam kadar yang setara. Kenyamanan itu mungkin akan muncul setelah ada beberapa hal seperti kesetiaan, saling mendukung dan kebanggaan untuk menjalin hubungan.

Suami : Woow..terpikir pun sama sekali belum!! Tunggu ... mungkin ada sedikit gambaran. Seperti karakter John Trent dalam chickLit berjudul The Guy Next Door.

Sekali lagi, ini merupakan hal yang sangat sulit untuk dijabarkan. Ada beberapa hal di dunia yang eksis bukan untuk dideskripsikan dalam rangkaian kata-kata, melainkan hanya dapat dirasakan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.